Pertemuan Delegasi dengan Manajemen Hotel Horison Tasikmalaya Terkait Video Kontroversial

Pertemuan Delegasi dengan Manajemen Hotel Horison Tasikmalaya Terkait Video Kontroversial

Tasikmalaya, 16 Mei 2023 - Sebuah pertemuan penting antara delegasi yang dipimpin oleh Al Mumtaz dan pihak manajemen Hotel Horison Tasikmalaya berlangsung pada hari Selasa untuk membahas video kontroversial yang tersebar di media. Pertemuan ini bertujuan untuk mengklarifikasi kejadian dan mengeksplorasi langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa poin penting telah disepakati oleh kedua belah pihak:

  • Al Mumtaz Meminta Penjelasan Mendalam: Al Mumtaz meminta pihak manajemen hotel untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai kejadian tersebut. Dia menganggap penjelasan yang disampaikan pihak manajemen di media terlalu sederhana dan kurang memedulikan seriusnya masalah ini.
  • Permintaan Maaf dari Pihak Manajemen: Pihak manajemen hotel menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan pernyataan mereka di media. Mereka juga menjelaskan bahwa kasus ini telah diserahkan kepada pihak kepolisian, dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan sejak malam sebelumnya oleh kepolisian. Namun, hasil resmi dari kepolisian masih menunggu rilis resmi.
  • Kekecewaan dan Kecaman atas Pencemaran Nama Kota Tasikmalaya: Al Mumtaz menyayangkan insiden tersebut yang telah mencoreng nama Kota Tasikmalaya sebagai kota santri yang religius Islami. Ia mengimbau pihak berwenang untuk segera mengungkap dan mengambil langkah hukum terhadap siapapun pelaku yang terlibat dalam kejadian ini.
  • Penghormatan terhadap Nilai-Nilai Moral Religius Islami: Al Mumtaz meminta pihak Hotel Horison untuk senantiasa menghormati, memperhatikan, menjaga, dan merawat nilai-nilai moral religius Islami yang berlaku di Kota Tasikmalaya. Nilai-nilai ini telah lama diusahakan oleh para ulama dan telah mengakar dalam masyarakat.
  • Ketatnya Pengawasan terhadap Hotel Horison: Al Mumtaz mengharapkan pihak Hotel Horison untuk meningkatkan ketatnya pengawasan terhadap tempat usahanya agar tidak disalahgunakan untuk praktek perzinahan, prostitusi, atau pelanggaran lainnya. Salah satu langkah yang disarankan adalah memahami, menjalankan, dan mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Tatanilai yang berlaku di Kota Tasikmalaya.
  • Pembinaan dan Pengawasan PHRI: Al Mumtaz meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap semua pelaku usaha perhotelan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran, terutama yang berdampak pada kerusakan moral dan

Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!